Cinta untuk bepergian melekat pada manusia. Itu tumbuh dari keinginannya untuk mengetahui yang tidak diketahui dan melihat yang tak terlihat. Kehausan pengembaraan terletak jauh di dalam hati manusia. Maka manusia tetap menjadi musafir.
Pada zaman kuno, para sarjana dan siswa melakukan perjalanan yang berbahaya untuk mengajar dan Travelling mempelajari hal-hal baru. Buku-buku saat itu sangat langka. Pengetahuan tetap terbatas pada tempat tertentu.
Bepergian secara alami sangat penting untuk belajar. Orang-orang dari berbagai negara melakukan perjalanan ke Roma dan Athena untuk memajukan tujuan pendidikan dan pengetahuan. Para pelajar Cina datang ke India untuk mengejar pengetahuan.
Memang, perjalanan mengandung unsur penting dari pembelajaran sejati. Melihat adalah percaya. Apa pun yang dipelajari tentang suatu masalah dengan membaca buku dapat dia pahami sepenuhnya dengan bersentuhan langsung dengan hal yang sama.
Pengetahuan teoretis hampir tidak komprehensif. Itu gagal memuaskan siswa yang ingin tahu. Bepergian sendiri dapat melengkapi apa yang hilang dalam pendidikan kutu buku. Belajar menjadi sempurna dan purposive hanya ketika ditempa dengan perjalanan.
Bepergian memang seorang pendidik yang hebat. Kondisi sosial, politik, ekonomi atau geografis suatu negara paling baik dipelajari dengan mengunjungi negara itu. Dengan membawanya berhubungan dengan tanah baru, orang-orang baru dan sistem baru, bepergian sangat mendidik dan mengembangkan pikiran seorang pria. Tidak ada buku yang bisa mengajarkan kepadanya begitu banyak hal dengan cara yang begitu jelas.
Bepergian adalah guru sejarah yang paling sempurna. Itu membuka di hadapan seseorang pemandangan baru dari realitas kejayaan masa lalu. Bepergian merevitalisasi memori hal lama dan membuat studi sejarah benar-benar menyenangkan. Pemandangan Taj atau Ajanta mengajarkan seorang musafir tentang seni perkasa India kuno.
Sekali lagi, perjalanan memperluas pikiran dan membebaskannya dari pandangan sempit dan parokial. Pelatihan sosiologisnya sangat penting. Tidak ada bangsa yang sekarang bisa hidup dalam isolasi. Di dunia yang menyusut saat ini, semua orang harus belajar untuk bekerja sama dan hidup berdampingan.
Pemahaman yang erat antara berbagai negara di dunia diperlukan. Bepergian dapat memberikan layanan hebat di sini dan membawa berbagai ras dan negara lebih dekat.
Bepergian tidak boleh dianggap sebagai hiburan belaka. Ini adalah mata air pengetahuan dan kebijaksanaan yang dapat dipacu. Itu bertindak selalu sebagai lampu pengetahuan yang terang. Pelita pengetahuan ini merobek tabir kegelapan. Ini menumbuhkan pemahaman manusia.
Ini memberkati kehidupan manusia dengan vitalitas dan liberal- ty Ini adalah pendidik karakter yang perkasa dan membangun hal yang sama. Nilai edukatifnya sangat penting setiap saat dan di semua negara. Itu membuat proses pendidikan menyenangkan, dan tidak menyakitkan.
Isolasi menghambat kemajuan sedangkan hubungan seksual mempercepatnya. Semangat Kerja sama yang sangat dibutuhkan umat manusia untuk mempromosikan perdamaian Dan kemajuan tidak dapat ada jika kita tidak memiliki hubungan dan hubungan intim dengan orang-orang dari negara lain.
Kita perlu menyingkirkan belenggu konservatisme yang tidak beralasan untuk mempromosikan perasaan persaudaraan internasional. Ini dapat dimungkinkan jika kita melakukan perjalanan ke seluruh negeri maupun di luar negeri. Pandangan seseorang semakin luas dan Pengetahuannya diperkaya melalui perjalanan.